Meskipun mobil dengan transmisi otomatis mulai banyak yang menyukainya karena lebih praktis, mobil dengan transmisi manual nyatanya masih banyak dicintai oleh banyak orang.
Karena, mobil bertransmisi manual masih memiliki beberapa keunggulan, seperti konsumsi bahan bakar yang lebih efisien. Cuman, masih banyak yang salah dalam mengoperasikan jenis sistem transmisi tersebut.
Salah satu masalah yang biasanya muncul adalah kerusakan pada pedal kopling. Kerusakan bisa disebabkan oleh kesalahan sepele yang dilakukan oleh pengemudi yang membuat usia kopling nggak panjang umur. Lalu, apa penyebabnya dan bagaimana cara mengatasinya? Simak ulasan berikut ini!
1. Usia kopling nggak berumur panjang, ketika menginjak dan melepas menggunakan kekerasan
Kesalahan yang sering dilakukan adalah menginjak dan melepas kopling secara kasar. Ketika gigi transmisi belum berpindah, sudah melepas pedal kopling. Biasanya ada suara kasar dalam transmisi, yaitu “grek” dan hal itulah yang menyebabkan komponen kopling menjadi rusak dan cepat aus.
2. Terlalu sering menginjak pedal kopling
Menginjak pedal kopling sepanjang perjalanan adalah hal yang bisa merusak kopling. Ini sering terjadi karena pengemudi biasanya malas mengangkat kakinya dari pedal kopling ketika sudah nggak diperlukan lagi. Akibatnya, proses aus pada bantalan rilis dan pelat kopling lebih cepat.
3. Selain itu, menginjak kopling-nya cuma setengah
Faktor lain yang juga berisiko merusak kopling adalah menginjak pedal kopling yang nggak penuh (setengah-setengah) sembari menginjak pedal gas ketika dalam kondisi jalan macet atau supaya mobil nggak bergerak turun ketika di tanjakan.
Upaya tersebut membuat semua komponen dalam sistem kopling manual terurai dengan cepat. Tentu, biasanya yang pertama terkena adalah pelat kopling, bahkan dalam kondisi ekstrim bisa tercium bau hangus.
4. Supaya awet, atur ketinggian pedal kopling
Ketika posisi pedal kopling terlalu tinggi, pengendara harus menginjak pedal kopling sampai mentok. Tapi, kadang-kadang pengemudi merasa bahwa menginjak pedal koplingnya belum sempurna. Meskipun begitu, jangan injak pedal secara paksa dan hiperbola.
5. Ketika menginjak kopling harus diinjak dengan sempurna
Mengapa harus diinjak dengan sempurna? Supaya flywheel dan pelat kopling nggak lagi terhubung. Intinya adalah, ketika memasukkan transmission gear supaya jadi lebih mudah dan mengurangi risiko keausan.
Setelah memindahkan tuas transmisi, lepaskan pedal kopling secara bertahap dan sejajarkan dengan tapak pedal gas.
6. Sesuaikan posisi gigi transmisi sesuai dengan kecepatan mobil
Kebiasaan menggunakan transmission gear yang nggak sesuai dengan kecepatan mobil juga merupakan aktivitas yang buruk. Misalnya, posisi gigi ada pada empat, tetapi kecepatannya cuman 20 km / jam. Begitu juga sebaliknya, mobil bergerak dengan kecepatan tinggi tetapi posisi gigi berada pada angka tiga.
Sebaiknya, gunakan transmission gear sesuai dengan putaran mesin mobil, karena bisa mengurangi kerja mesin dan transmisi mobil.
7. Kemudian, jangan menginjak pedal kopling ketika sudah memindahkan transmission gear
Untuk menghindari usia kopling yang pendek, sangat disarankan untuk mengangkat kaki dari pedal kopling setelah gigi transmisi berpindah.
8. Berkonsultasi dengan yang ahli
Gejala atau masalah dalam kopling sebenarnya sulit dirasakan, oleh karena itu perlu berkonsultasi dengan pakar otomotif, misalnya di bengkel. Karena, setiap mobil memiliki jenis komponen yang berbeda, maka perlu berkonsultasi cara seperti apa yang terbaik untuk mengendarai mobil.