Banjir merupakan salah satu bencana alam yang cukup merusak kendaraan. Jika sudah terendam banjir, kendaraan bisa langsung rusak akibat terendam sepenuhnya oleh air yang bercampur dengan lumpur. Air banjir juga sangat merusak kendaraan, maka dari itu mobil yang terkena banjir sudah seharusnya mendapatkan penanganan khusus.
Biaya yang dikeluarkan tentunya akan menjadi semakin membengkak, lantaran harus mengganti komponen. Harga komponen yang rusak karena banjir ini pun beragam, menyesuaikan dengan merek mobil. Kira-kira, berapa uang yang harus dikeluarkan untuk biaya perbaikan mobil pasca terendam banjir? Apakah harus diganti seluruh komponennya?
Biaya Perbaikan Mobil Pasca Terendam Banjir
Salah satu bengkel yang berlokasi di kawasan Margonda, Depok, Jawa Barat yakni Mutiara Ban punya paket tersendiri. Bengkel ini memiliki paket pembersihan kendaraan yang terkena banjir. Paket yang diberikan hanyalah pembersihan eksterior dan interior dari mobilnya saja.
“Kalau untuk perbaikan mobil yang terkena banjir kita ada beberapa paket. Paketnya itu bongkar jok dan karpet dasar Rp300 ribu. Lalu ada juga paket all in yang semua bagian dalamnya dibongkar habis untuk dibersihkan. Itu biayanya Rp1,7 juta untuk mobil kecil seperti Toyota Agya dan Daihatsu Ayla,” ujar Ani, customer care salon Mutiara Ban kepada Kami Jumat (3/1/2020).
Sedangkan untuk perbaikan mesin, bengkel ini mengaku tidak memiliki paket konkrit berapa jumlah uang yang harus dikeluarkan. Karena mobil yang sehabis terkena banjir harus diperiksa secara detail dan mendalam. Karena semua komponen terendam, sehingga harus diperiksa semua bagian. Bengkel tersebut tidak berani mematok harga untuk pengecekan.
“Kalau untuk mesin yang sudah pernah kena banjir atau mesin mati kena banjir harus di cek dulu. Kita nggak bisa keluarkan angkanya berapa untuk perbaikan. Soalnya ini kan mobil habis kena banjir ya, jadi harus di cek dulu semua bagiannya. Supaya tidak terjadi kesalahan makanya kita nggak berani mematok harga,” sambungnya.
Komponen yang Wajib Diganti
Sales Advisor I Made dari cabang Toyota Agung Denpasar menambahkan. Mobil yang terkena banjir sebisa mungkin harus mengganti komponen-komponen lama dengan yang baru. Salah satu komponen yang harus diganti adalah electronic control unit (ECU). ECU ini dipastikan harus diganti dengan yang baru, karena sudah terendam oleh air banjir. Jika dipaksakan, ECU yang pernah terendam tidak akan bekerja dengan maksimal.
“Yang sudah pasti ganti itu ECU. Kalau komponen yang lain biasanya melihat kondisinya. Selain ECU, sensor-sensor yang ada di mobil sudah pasti ganti. Misalnya throttle body, sensor VVT-i, Junction block serta relay-relay itu harus diganti,” jelas I Made kepada Kami, Jumat Sore.
Jika menilik perkiraan biaya, maka kisaran uang yang dikeluarkan oleh sang pemilik berkisar Rp10 jutaan. Itupun belum termasuk penggantian komponen lainnya jika memang harus ada yang diganti. Busi, delco, oli mesin, oli transmisi, oli gardan sebisa mungkin diganti baru. Karena ditakutkan bisa tercampur dengan air banjir yang dapat merusak.
Biaya tersebut tentunya merupakan biaya estimasi yang harus dikeluarkan. Biaya real dari penanganan mobil pasca banjir tentunya menyesuaikan dengan mobil itu sendiri. Karena komponen setiap mobil memiliki harga yang berbeda-beda, dan ketersediaan komponennya pun berbeda-beda. Maka dari itu, lebih baik menanyakan dan konsultasikan terlebih dahulu ke bengkel terkait.
Penanganan Mobil Terkena Banjir
Untuk mobil yang terkena banjir, sebisa mungkin jangan pernah dinyalakan atau di starter. Karena hal tersebut akan sangat merusak mesin dan kelistrikan dari mobil kesayangan kamu. Jika mobil kamu terkena banjir, langkah pertama yang bisa kamu lakukan adalah membersihkan terlebih dahulu air yang masuk ke bagian kabin.
Buang air yang masuk ke dalam kabin hingga air benar-benar tidak ada lagi. Jika bisa melepas jok dan karpet dasar sendiri, lebih baik lepaskan terlebih dahulu agar memudahkan pembersihan. Langkah ini bisa kamu lakukan bagi kalian yang ingin membersihkan sendiri tanpa harus membawanya ke bengkel. Lepaskan semua bagian jok, karpet dasar, plafon, hingga doortrim.
Jika sudah dilepas semua, bersihkan bagian dalam mobil menggunakan lap kering. Setelah itu, bersihkan karpet dasar, jok dan plafon menggunakan air bertekanan dan sabun. Gunakan pembersih untuk menghilangkan lumpur dan kotoran agar bersih. Jika kalian tidak yakin dengan cara ini, kamu bisa membawa mobil kamu ke bengkel untuk dilakukan pembersihan.
Jika ingin cara mudah, kamu bisa memanggil jasa gendong mobil atau towing. Towing ini berguna untuk membawa mobil yang terendam banjir menuju bengkel tujuan agar segera mendapatkan perawatan. Mobil yang terkena banjir sebisa mungkin langsung mendapatkan penanganan. Sebab jika semakin lama mobil didiamkan, maka kemungkinan rusak akan semakin besar.
Kisaran Harga Spare Part
Berdasarkan penelusuran kami, harga-harga spare part yang menyangkut kelistrikan tersebut memang cukup mahal. Sebagai gambaran, ECU untuk Toyota Avanza dan Daihatsu Xenia 1.300 cc lansiran 2004-2006 dijual berkisar Rp2,8 jutaan di situs jual beli online. Sedangkan untuk ECU Toyota Corolla Altis dijual Rp14 jutaan di situs jual beli online. ECU ini bisa dibilang menjadi salah satu komponen yang cukup mahal.
Harga ECU setiap mobil pun berbeda-beda, bahkan untuk satu varian mobil pun terkadang memiliki ECU yang berbeda. Untuk itulah, setiap bengkel tidak bisa menjamin ketersediaan barang dan harga pasti dari komponen tersebut. Pada saat banjir besar yang terjadi beberapa hari lalu, ada sebuah BMW F series yang kedapatan hanyut.
Sebagai gambaran, ECU untuk BMW tersebut memiliki harga di kisaran Rp20-25 jutaan di situs jual beli online. Harga spare part lain yang cukup mudah ditemui di situs online adalah relay integration. Untuk mobil Avanza dan Xenia, relay ini dibanderol di kisaran harga Rp850 ribu. Relay central lock Rp350 ribu, relay lampu Rp150 ribu, sensor VVT-i Rp400 ribuan, throttle body Rp1,3 juta, sensor oksigen Rp350 ribu.
Sebenarnya masih banyak lagi sensor atau relay yang harus diganti untuk perbaikan mobil yang terendam banjir. Jika dibeli satuan memang harganya tak terlalu mahal. Tetapi jika di total secara keseluruhan, maka harganya akan membengkak dan cukup menguras kantong pemilik mobil. Biasanya banyak orang yang melakukan perbaikan mobil yang pernah terendam banjir untuk segera dijual kembali.
Cara ini cukup lumrah dilakukan oleh para pemilik mobil yang mengalami kebanjiran. Mereka melakukan hal ini demi mengurangi biaya perbaikan mobil yang terendam banjir, dan menjual rugi mobil kesayangannya untuk membeli mobil lain. Bagi mereka yang memiliki uang lebih, melakukan perbaikan seperti ini memang terlihat biasa saja. Namun, tidak semua orang pemilik mobil memiliki uang lebih untuk melakukan perbaikan.