Rem cakram adalah salah satu jenis rem yang umum digunakan pada kendaraan bermotor, termasuk mobil. Fungsi utamanya sudah jelas, yaitu mengurangi laju mobil. Rem jenis ini lebih muktahir dari komponen rem tromol atau rem drum. Jika dibandingkan, rem cakram cenderung lebih unggul karena mampu memperpendek jarak pengereman.
Keunggulan tersebut didapat karena rem cakram pada mobil tersusun atas beberapa komponen yang kompleks. Komponen-komponen tersebut bekerja dalam sebuah mekanisme khusus sehingga mampu membuat jarak pengereman menjadi lebih pendek. Untuk lebih memahami bagaimana cara kerjanya, simak penjelasan mengenai komponen dan fungsi rem cakram pada mobil berikut.
12 Komponen Rem Cakram Mobil dan Fungsinya
1. Kaliper
Komponen rem cakram mobil yang pertama adalah kaliper. Kaliper rem adalah salah satu bagian vital rem cakram dan menjadi perbedaan rem tromol dan rem cakram. Fungsinya menghimpit kampas rem pada piringan cakram sekaligus menopang kampas dan piston rem. Komponen ini bekerja dengan bantuan tekanan hidrolik dari minyak rem yang masuk melalui selang rem. Ada dua jenis kaliper yang sering digunakan pada mobil, yaitu:
- Floating caliper
Terletak pada brake support, floating caliper dapat bergerak ke kanan dan ke kiri. Fungsinya masih sama, untuk menekan kampas rem. Satu sisi floating caliper dilengkapi sebuah piston rem. Saat bekerja, sisi yang memiliki piston akan bergerak menekan kampas rem. Sedangkan sisi lainnya menekan kampas rem dari sudut yang berbeda.
- Fixed caliper
Fixed caliper juga terletak pada brake support. Bedanya, kaliper jenis ini menyatu dengan brake support sehingga tidak dapat bergerak seperti floating caliper. Tugas menekan kampas rem hanya dilakukan oleh sisi yang memiliki piston rem.
2. Kaliper bracket (Caliper bracket)
Inilah komponen rem cakram mobil yang menjadi dudukan kaliper. Fungsi caliper bracket adalah menahan kaliper agar tetap berada pada tempatnya. Komponen ini terhubung langsung dengan steering knuckle.
3. Piston brake
Calliper tidak akan dapat bekerja sempurna tanpa adanya piston brake. Komponen rem cakram mobil inilah yang bertugas menekan kampas rem atau brake ke piringan cakram. Letaknya berada di dalam calliper dengan bentuk serupa tabung. Salah satu ujung piston brake membentuk lekukan untuk menyimpan karet pelindung debu.
4. Seal piston
Piston brake terdiri atas beberapa bagian. Salah satu bagian krusialnya adalah seal piston. Fungsinya adalah menarik piston kembali ke tempat semula setelah proses pengereman. Seal piston juga bertugas menutup aliran minyak dari mekanisme hidrolik yang terjadi saat pedal rem diinjak.
5. Selang hidrolik
Selang hidrolik memiliki fungsi untuk menyalurkan minyak rem ke calliper rem. Cara kerjanya adalah dengan memanfaatkan tekanan hidrolik yang berasal dari pedal rem. Saat mobil melaju, tekanan yang terjadi di dalam selang hidrolik sangat fluktuatif. Agar minyak tidak bocor, maka selang hidrolik dibuat dengan material yang mampu menahan tekanan, seperti baja.
6. Kampas rem
Anda tentu sudah sering mendengar tentang komponen rem cakram mobil yang satu ini. Kampas rem (brake pad) bertugas menekan piringan cakram. Dengan begitu, piringan cakram akan menghasilkan daya gesek yang menghentikan putaran cakram. Mengingat fungsinya amat penting, maka sebaiknya Anda selalu memilih kampas rem yang berkualitas.
Material penyusun kampas sendiri bermacam-macam. Ada yang terbuat dari keramik, asbes, sinter, hingga semi metal. Pilihlah bahan yang memiliki ketahanan panas paling baik. Anda juga sebaiknya menggunakan kampas rem sesuai dengan merek dan tipe mobil.
7. Piringan cakram
Piringan cakram (disc brake) terletak di dekat poros roda mobil. Saat bekerja, komponen ini akan berputar searah dengan putaran roda. Tugas piringan cakram adalah menerima tekanan dari kampas rem. Setelah menerima tekanan dari kampas, piringan cakram akan meneruskannya pada poros roda hingga akhirnya putaran roda berhenti.
Umumnya, piringan cakram terbuat dari material besi cor. Namun, pada beberapa jenis mobil, piringan cakram terbuat dari material komposit matriks atau karbon. Biasanya material ini digunakan pada piringan cakram untuk mobil sport berkecepatan tinggi. Material komposit dipilih karena mampu melepas panas lebih cepat daripada besi cor. Ada dua tipe piringan cakram yang sering digunakan, yaitu:
- Solid disc
Seperti namanya, piringan ini memiliki bentuk yang solid dengan tingkat ketebalan tinggi. Dengan permukaan yang tidak berongga, solid disc memiliki daya cengkeram yang kuat.
- Ventilated disc
Berbeda dari solid disc yang permukaannya solid, piringan ini justru memiliki “ventilasi” berupa rongga-rongga kecil. Fungsinya agar panas yang timbul akibat proses pengereman bisa segera lepas.
8. Master silinder
Kinerja sebuah rem cakram ditentukan oleh komponen satu ini. Master silinder berfungsi mengubah tekanan dari pedal rem menjadi tekanan hidrolik pada minyak rem. Berikut adalah beberapa jenis master silinder:
- Tipe tandem
Disebut tandem karena master silinder jenis ini memiliki dua outlet hose serta piston yang juga berjumlah dua buah. Jika salah satu piston mengalami gangguan, piston satunya akan mengambil alih. Dengan begitu, pengereman pun bisa tetap terjadi.
- Tipe tunggal
Untuk tipe tunggal, jumlah outlet hose serta piston hanya satu. Satu master silinder bertugas mengatur laju empat roda mobil sekaligus.
9. Minyak rem
Komponen inilah yang menggerakkan rem cakram. Dengan adanya minyak rem (brake fluid), maka mekanisme hidrolik dapat terjadi. Minyak rem menyalurkan tenaga gerak dari pedal rem ke calliper hingga akhirnya kampas rem dapat menekan piringan cakram dan menghentikan laju roda mobil.
Ada beberapa jenis minyak rem sesuai dengan titik didihnya. Biasanya, indikator titik didih ini dapat dikenali dari kode DOT (Department of Transportation) yang diikuti angka tertentu. Semakin besar angka yang tercantum, maka semakin tinggi pula titik didihnya. Misalnya, DOT3 memiliki titik didih 205 °C dan DOT4 titik didihnya 230 °C. Gunakan hanya minyak rem yang sesuai dengan spesifikasi mobil Anda.
10. Tangki minyak rem
Tangki minyak rem (oil reservoir) berfungsi untuk menampung cadangan minyak rem. Letaknya menyatu dengan master silinder. Komponen rem cakram mobil yang satu ini dilengkapi dengan sebuah sensor. Sensor tersebut bertugas untuk mendeteksi volume minyak rem.
11. Booster
Booster adalah komponen rem cakram mobil yang bertugas untuk meringankan sekaligus melipatgandakan daya pengereman. Komponen ini terbuat dari selaput tipis yang tersambung langsung dengan intake manifold dan master silinder. Jika intake manifold dalam kondisi vakum, bagian yang terhubung dengan master silinder akan menarik pedal rem tanpa pengereman total. Jadi, saat harus menginjak pedal rem, Anda tidak harus mengeluarkan tenaga ekstra. Dengan bantuan booster ini, pedal rem pun terasa lebih ringan saat diinjak.
12. Pedal rem
Komponen rem cakram mobil yang terakhir adalah pedal rem. Pedal rem bekerja layaknya sebuah “saklar” dalam sistem pengereman. Komponen inilah yang mengaktifkan atau mematikan pengereman. Saat pedal rem diinjak, timbul gaya tekan yang kemudian menghasilkan mekanisme hidrolik dan menggerakkan minyak rem.
Komponen rem cakram mobil ternyata begitu kompleks dan rumit. Tanpa adanya komponen-komponen di atas, sistem pengereman mobil Anda tidak akan bekerja optimal. Untuk itu, jaga selalu sistem pengereman mobil Anda.
Sewa alphard jakarta, Sewa alphard murah, Rental mobil pengantin, Sewa Alphard Murah Jakarta, Sewa Alphard Jabodetabek, Rental Alphard Murah Jakarta, Rental Alphard Jabodetabek, Sewa Mobil Alphard Jakarta