3 Cara Mendongkrak Mobil Yang Benar dan Aman

Jacking atau mendongkrak adalah aktifitas yang dilakukan untuk mengangkat salah satu atau sebagian roda mobil. Tujuan dari aktifitas ini adalah untuk membuat roda mobil terbebas dari beban mobil, sehingga ketika akan melakukan penggantian roda mobil akan lebih mudah.

Teknik dongkrak ini sebenarnya memindahkan beban mobil yang sebelumnya diterima oleh roda ke besi tumpuan yang disebut dengan dongkrak. Dongkrak ini, biasanya sudah diberikan secara cuma-cuma pada setiap mobil sebagai perkakas default bersama kunci roda. Tapi, sebagian orang masih bingung menggunakan benda ini, lantas bagaimana cara menggunakan dongkrak untuk mengangkat mobil ?

Sebelumnya, ada dua jenis dongkrak yang sering dipakai pada mobil. yakni ;

1. Dongkrak Hidrolis

Dongkrak ini menggunakan cairan hidrolik sebagai kekuatan menahan beban. Tenaga hidrolik memang dikenal memiliki kekuatan cukup baik dalam menahan tekanan, itulah sebabnya sistem hidrolis ini banyak dipakai pada pengangkat pada alat berat dan truk pengangkut pasir.

Untuk dongkrak, merupakan bentuk sederhana dari sistem hidrolik yang dipakai pada alat berat. Skemanya juga sama dimana ada pompa yang menyuplai fluida kedalam ruang piston. Tapi, pompa pada dongkrak ini bekerja secara manual yang digerakan oleh tenaga manusia melalui sebuah tuas. Sehingga untuk memakai dongkrak hidrolis ini kita cukup memompa dongkrak memakai tuas.

2. Dongkrak Ulir

ipe yang kedua, banyak dipakai sebagai dongkrak default yang disematkan pada setiap mobil. Alasanya karena faktor keamanan dari tipe ini cukup baik.

Meskipun dari penggunaanya tidak sepraktis dongkrak hidrolis tapi keamanan pada dongkrak ini lebih tinggi dari pada tipe hidrolik. Dongkrak hidrolis memakai fluida untuk mengisi ruang piston agar piston bergerak menekan beban. Memang, lebih praktis karena kita tinggal memompanya, hanya saja ada kelemahan yang cukup mengkhawatirkan jika sistem hidrolis jebol. Jika itu terjadi maka fluida didalam ruang piston akan keluar dan menyebabkan dongkrak tidak kuat menahan beban.

Tapi, pada tipe ulir tidak memakai aliran fluida melainkan memakai alur thread layaknya baut. Prinsip kerjanya ketika baut diputar maka posisi baut akan berpindah. Perpindahan ini dipakai untuk mengatur tinggi rendahnya dongkrak.

Cara memakai dongkrak ini, kita biasanya disediakan kunci untuk memutar baut dongkrak, yang kita lakukan hanya memutar baut tersebut hingga roda mobil terangkat. Keuntungan dari tipe dongkrak ini adalah lebih aman pada segala posisi kecuali jika ada selek pada alur baut maka itu bisa membuat dongkrak turun tapi kondisi ini sangat jarang.

Langkah-langkah yang akan kita tempuh dibawah memakai dongkrak tipe ulir karena lebih aman dan yang paling banyak dipakai. Langkahnya sebagai berikut.

1. Cek performa dan kelengkapan dongkrak

Langkah pertama yakni persiapan, apa saja yang perlu dipersiapkan ? Dongkrak dan perlengkapan lainnya seperti kunci untuk memutar dongkrak. Selain itu, cek pula kondisi dongkrak khususnya pada alur baut apakah ada yang selek/tergores atau tidak.

Untuk mengeceknya, coba putar baut pada dongkrak hingga posisi dongkrak agak tinggi. Jika bisa diputar tanpa hambatan maka kondisi alur aman. Mungkin ketika baut diputar akan terasa seret, ini karena celah antara kedua alur baut sangat kecil agar tidak meleset.

2. Cari tumpuan dongkrak

Langkah berikutnya yang paling penting karena, tidak semua bagian dibawah mobil itu bisa dijadikan sebagai tumpuan. Jika anda salah memilih tumpuan maka body kendaraan bisa jebol dan berbahaya ketika roda mobil sudah dilepas.

Ada beberapa tumpuan yang bisa anda pakai, umumnya beda tipe body beda pula letak tumpuannya.

a. Pada body monocouque

Monocouque body adalah struktur rangka yang menyatu dengan body. Dengan kata lain, ditipe ini tidak ada besi frame karena sistem suspensi akan langsung menempel pada body.Tumpuannya ada dua posisi, yakni pada area samping dibawah pintu mobil dan bagian lower arm suspensi.

Pada area bawah pintu mobil, anda akan melihat besi memanjang dari bagian bawah pintu depan hingga pintu belakang. Besi ini dipakai sebagai pengunci dongkrak agar tidak bergerak, dengan demikian anda bisa meletakan dongkrak pada besi ini. Total ada empat titik yang sudah ditandai, yakni bagian kiri depan belakang dan kanan depan belakang. Anda dapat menemukan titik ini dengan melihat area yang tidak diberi cat.

Sementara dibagian lower arm suspensi digunakan jika dongkrak tidak cukup tinggi. Untuk posisi ini, sebelumnya pastikan dahulu apa bagian lower arm itu terdapat titik penumpu atau tidak.

Jika ada coakan dipermukaan lower arm suspensi maka itu merupakan tanda untuk tumpuan dongkrak. Sementara pada suspensi belakang yang memakai H-shape torsion beam, anda bisa menempatkan dongkrak dibawah peg

as ulir.

b. Pada body frame terpisah

Tipe ini banyak dipakai pada kendaraan niaga dan kendaraan berat. Bedanya, anda akan melihat besi melintang dibagian bawah mobil yang berfungsi sebagai frame tempat meletakan sistem powertrain. Sementara body diletakan diatas frame. tentu titik tumpunya beda.Yang paling aman sebenarnya pada frame itu sendiri karena akan titik ini yang paling kuat namun posisnya terlalu tinggi sehingga perlu dongkrak yang tinggi.

Alternatifnya, anda bisa mencari titik lain seperti pada axle shaft. Bagian ini banyak digunakan sebagai jack point pada kendaraan tipe frame ini. Tapi, dongkrak yang anda pakai harus memiliki lengan yang mencengkram karena jika tidak ini justru akan menyebabkan dongkrak meleset daro tumpuan.

3. Posisikan dongkrak dan naikan dongkrak

Jika sudah menemukan titik tumpu, maka posisikan dongkrak agar lengannya hampir menyentuh titik tumpu. Setelah dipaskan agar center, maka lanjut untuk memutar dongkrak menggunakan kunci pemutar.

Putar hingga mobil terangkat hingga ketinggiannya pas menurut anda. Jika akan melakukan penggantian roda maka cukup sampai roda terangkat sedikit sudah cukup.

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *